diarioanimales - Informasi Seputar Binatang Reptile Yang Bisa Anda Pelihara

Loading

Mitos dan Kepercayaan Masyarakat Tentang Reptil Mirip Kadal

Mitos dan Kepercayaan Masyarakat Tentang Reptil Mirip Kadal


Apakah Anda pernah mendengar tentang mitos dan kepercayaan masyarakat seputar reptil mirip kadal? Ya, hewan-hewan seperti ular, kadal, dan buaya sering kali menjadi objek kepercayaan dan cerita rakyat di berbagai budaya. Namun, apakah semua mitos tersebut benar adanya?

Menurut Dr. Rudyanto, seorang pakar herpetologi dari Universitas Indonesia, mitos dan kepercayaan masyarakat seputar reptil mirip kadal seringkali tidak didasari oleh fakta ilmiah. “Ada banyak mitos yang beredar di masyarakat tentang reptil, terutama yang mirip kadal seperti cicak atau biawak. Sebagai ahli herpetologi, saya sering dihadapkan dengan pertanyaan seputar kebenaran mitos-mitos tersebut,” ujar Dr. Rudyanto.

Salah satu mitos yang sering dipercayai oleh masyarakat adalah bahwa melihat cicak di rumah membawa pertanda buruk. Namun, menurut Dr. Rudyanto, cicak sebenarnya merupakan hewan yang bermanfaat karena memakan serangga dan hama di sekitar rumah. “Cicak sebenarnya sangat berguna bagi manusia karena membantu mengendalikan populasi serangga yang bisa merusak tanaman atau makanan di rumah,” tambahnya.

Selain itu, terdapat juga mitos bahwa biawak membawa keberuntungan bagi pemiliknya. Namun, menurut Dr. Rudyanto, biawak sebenarnya adalah hewan yang agresif dan berbahaya jika tidak ditangani dengan benar. “Biawak memang memiliki reputasi sebagai hewan yang ganas dan agresif. Sebaiknya, jika menemukan biawak di sekitar rumah, segera hubungi ahli untuk menangani hewan tersebut dengan aman,” jelas Dr. Rudyanto.

Dalam budaya Jawa, kadal seringkali dianggap sebagai simbol keberuntungan dan keselamatan. Namun, menurut Prof. Dr. Suryo, seorang antropolog dari Universitas Gadjah Mada, kepercayaan tersebut sebenarnya berasal dari mitos-mitos kuno yang berkembang di masyarakat. “Kadal memang seringkali dianggap sebagai simbol keberuntungan dalam budaya Jawa. Namun, hal tersebut sebenarnya hanya mitos belaka yang berkembang dari cerita rakyat dan kepercayaan nenek moyang,” ungkap Prof. Dr. Suryo.

Dengan demikian, penting bagi kita untuk tidak terjebak dalam mitos dan kepercayaan yang tidak didasari oleh fakta ilmiah. Sebagai masyarakat yang cerdas, kita perlu memahami dan menyaring informasi yang benar tentang hewan-hewan seperti reptil mirip kadal. Jangan hanya percaya begitu saja pada mitos tanpa melakukan penelitian lebih lanjut. Sebagai penutup, mari kita jaga keberagaman flora dan fauna di sekitar kita dengan bijaksana.